Desa NGARGOMULYO

       Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini berdampak pada tanaman cabai dan sayuran di desa Ngargomulyo. Banyak tanaman cabai di daerah ini yang gagal panen karena terserang penyakit kutu daun dan busuk buah.

       Tanaman cabai usia tiga bulan seharusnya sudah memasuki masa panen, namun kini pertumbuhan tanaman cabai tidak normal, pohon serta daunnya terserang virus kutu daun, bahkan bakal buah ikut terserang virus yang berakibat busuknya buah cabai.

       Sebagian besar tanaman cabai akhirnya tidak berbuah dan dipastikan banyak petani cabai pada musim ini yang mengalami gagal panen.

      Menurut Sukir (52), salah satu petani cabai dari desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun Magelang mengatakan, dampak cuaca buruk yang terjadi saat  ini merusak tanaman sayuran seperti tomat, terong, dan cabai. "Tanaman cabai usia tiga bulan seharusnya sudah berbuah dan memasuki masa panen kini kondisinya rusak,"

      Tanaman cabai, daunnya keriting, buahnya busuk, bahkan terlihat kerdil, akibat terserang virus dan kutu daun. Jika tanaman cabai bisa tumbuh normal pada usia tiga bulan, biasanya sudah panen tiga sampai lima kali dalam sepekan.

      Dengan kondisi saat ini dipastikan para petani cabai merugi. Sebab, modal tanam tidak kembali karena tanaman cabai gagal panen. Untuk luas 1000 meter persegi tanaman cabai dibutuhkan modal hingga Rp 3,5  juta rupiah.  (rap)